Tes

Rabu, 02 Oktober 2013

Relawan MDMC Sukoharjo Berangkat ke Flores, NTT

Salam Komando, Diman Rosiyanto berpamitan kepada Dr. Guntur Subiantoro, sebelum berangkat ke NTT.


Sukoharjo - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir jumlah pengungsi letusan Gunung Rokatenda di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 2.000 orang.  “Warga yang berasal dari Kecamatan Palue di sekitar gunung mengungsi ke Kota Maumere dan Maurole, bagian utara Kabupaten Ende,” ujar Kepala Pusat Informasi dan Data BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Menurut Sutopo, sampai saat ini, tidak dilaporkan ada korban jiwa. Dia juga mengatakan, wilayah sekitar Gunung Rokatenda masih diselimuti abu. “Status gunung masih siaga 3,” katanya. Sutopo mengatakan, pengungsi masih membutuhkan masker. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sikka telah mendistribusikan 11 ribu masker serta bantuan makanan bagi pengungsi.

Gunung Rokatenda yang terletak di Pulau Palue, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, NTT, dinihari tadi mengeluarkan letusan. “Tinggi letusan itu diperkirakan antara 300 meter hingga 4.000 meter dari puncak,” ucap Sutopo. Gunung tersebut memiliki ketinggian 875 meter di atas permukaan laut.


Setelah Tim Asistensi Muhammadiyah Disaster Management (MDMC) bersama MDMC Kab. Sikka berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sikka, disimpulkan bantuan pelayanan kesehatan di Pulau Palue yang terdampak erupsi G. Rokatenda sangat dibutuhkan.  Berdasarkan hal tersebut, 1 dokter, 2 perawat dan 2 anggota SAR dari MDMC Jawa Timur bertolak dari Surabaya untuk membantu pelayanan kesehatan warga pulau gunung api rokatenda tersebut.

Menindaklanjuti dari upaya penanganan pengungsi Rokatenda, Tim MDMC Jawa Tengah-pun juga dilibatkan dalam pengiriman Relawan. Salah satunya adalah Diman Rosiyanto, relawan MDMC Sukoharjo yang mendapat tugas dari MDMC Jateng bersama relawan lainnya. Tim bertugas selama 7 hari (1-8 September 2013) di Pulau Palue, tidak termasuk waktu yang diperlukan untuk perjalanan. Tim akan melakukan pemeriksaan kesehatan, pendampingan penjagaan kualitas kesehatan lingkungan warga di daerah terdampak bencana, perhatian pada kesehatan kelompok rentan, serta sewaktu-waktu harus siap membantu evakuasi warga bila selama bertugas aktivitas vulkanik Gunung Rokatenda meningkat. –(epa)-(berbagai sumber)

1 komentar: