Salam
Komando, Diman Rosiyanto berpamitan kepada Dr. Guntur Subiantoro, sebelum
berangkat ke NTT.
|
Sukoharjo - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir
jumlah pengungsi letusan Gunung Rokatenda di Provinsi Nusa Tenggara Timur
mencapai 2.000 orang. “Warga yang
berasal dari Kecamatan Palue di sekitar gunung mengungsi ke Kota Maumere dan
Maurole, bagian utara Kabupaten Ende,” ujar Kepala Pusat Informasi dan Data
BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Menurut Sutopo, sampai saat ini, tidak dilaporkan ada korban jiwa. Dia juga
mengatakan, wilayah sekitar Gunung Rokatenda masih diselimuti abu. “Status gunung
masih siaga 3,” katanya. Sutopo mengatakan, pengungsi masih membutuhkan masker.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sikka telah mendistribusikan 11 ribu masker
serta bantuan makanan bagi pengungsi.
Gunung Rokatenda yang terletak di Pulau Palue, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka,
NTT, dinihari tadi mengeluarkan letusan. “Tinggi letusan itu diperkirakan antara
300 meter hingga 4.000 meter dari puncak,” ucap Sutopo. Gunung tersebut
memiliki ketinggian 875 meter di atas permukaan laut.
Setelah Tim Asistensi Muhammadiyah Disaster Management
(MDMC) bersama MDMC Kab. Sikka berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sikka, disimpulkan bantuan pelayanan kesehatan di
Pulau Palue yang terdampak erupsi G. Rokatenda sangat dibutuhkan.
Berdasarkan hal tersebut, 1 dokter, 2 perawat dan 2 anggota SAR dari MDMC Jawa
Timur bertolak dari Surabaya untuk membantu pelayanan kesehatan warga pulau gunung
api rokatenda tersebut.
Menindaklanjuti dari upaya penanganan pengungsi Rokatenda, Tim MDMC Jawa
Tengah-pun juga dilibatkan dalam pengiriman Relawan. Salah satunya adalah Diman
Rosiyanto, relawan MDMC Sukoharjo yang mendapat tugas dari MDMC Jateng bersama
relawan lainnya. Tim bertugas selama 7 hari (1-8 September 2013) di Pulau
Palue, tidak termasuk waktu yang diperlukan untuk perjalanan. Tim akan
melakukan pemeriksaan kesehatan, pendampingan penjagaan kualitas kesehatan
lingkungan warga di daerah terdampak bencana, perhatian pada kesehatan kelompok
rentan, serta sewaktu-waktu harus siap membantu evakuasi warga bila selama
bertugas aktivitas vulkanik Gunung Rokatenda meningkat. –(epa)-(berbagai sumber)
Mntapp
BalasHapus