Tes

Rabu, 28 Agustus 2013

Peresmian SD Muhammadiyah Imam Syuhodo Oleh Pak Din Syamsuddin



Sukoharjo – Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo menggelar Tabligh Akbar dalam rangka serah terima wakaf dan peresmian gedung SD Muhammadiyah Imam Syuhodo di Komplek Qatar Charity Kampus II Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo Blimbing Sukoharjo Jawa Tengah, pada Ahad 25 Agustus 2013. Acara ini sekaligus sebagai silaturrahmi akbar warga Muhammadiyah se-Cabang Blimbing karena diselenggarakan masih di suasana Idul Fitri 1434 H. Selain dihadiri warga Muhammadiyah se-Cabang Blimbing, tabligh akbar ini juga dihadiri perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Sukoharjo dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Solo Raya. Selain itu Tabligh Akbar ini juga dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. DR. H. M. Din Syamsuddin, M.A. hadir pula dalam deretan tamu undangan Wakil Bupati Sukoharjo Drs. H. Haryanto, M.M, Wakil Ketua DPRD Sukoharjo H. Nurdin, Ketua Umum PDM Sukoharjo Dr. H. Guntur Subiyantoro, M.Si, Sekretaris Jenderal PDM Sukoharjo H. Djumari, S.Ag, M.Si, Camat Polokarto Pardi, S.Sos, dan Kepala Desa Wonorejo Rudi Gunawan.

Sebelum memberikan tausiyahnya dalam acara ini, Prof. DR. H. M. Din Syamsuddin, M.A. diminta menjadi saksi serah terima wakaf tanah dari keluarga H. Bambang Sadono yang diterima oleh Ketua Majelis Wakaf PCM Blimbing Ir. H. Rahman Haryanto. Kemudian dilanjutkan penyerahan bangunan SD Muhammadiyah dari keluarga besar Hj. Shofiyah Hadi Suyoto yang secara simbolis ditandai dengan penyerahan kunci kepada perwakilan SD Muhammadiyah Imam Syuhodo Ustadz Andika Rahmawan. Di akhir prosesi serah terima wakaf, Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut sekaligus menandatangani prasasti peresmian gedung SD dan simbolis pengguntungan pita dengan didampingi Dewan Kyai Pondok Pesantren Imam Syuhodo, K.H. Muhammad Ghufron, B.A dan K.H. Ahmad Sangidu, B.A.

Acara semakin semarak karena selain serahterima wakaf dan persemian SD, acara juga diisi dengan penyerahan santunan dari Hj. Shofiyah pada anak-anak Panti Asuhan PKU Muhammadiyah Cabang Blimbing. Kemudian dilanjutkan penyerahan wakaf Alqur’an secara simbolis dari Direktur LAZISMU PDPM Sukoharjo Eko Pujiatmoko, S.E kepada Ketua Umum PCPM Blimbing Qiqin Afandi untuk kemudian digunakan untuk kepentingan umat. Direktur Pondok Pesantren Imam Syuhodo Ustadz K.H. Yunus Muhammadi menyampaikan, pendirian SD Imam Syuhodo ini sekaligus menjawab kegalauan para orang tua santri alumni TK/BA Imam Syuhodo yang belum menemukan sekolah lanjutan setelah lulus. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu indikator bahwa semakin hari kepercayaan masyarakat terhadap Pesantren Imam Syuhodo semakin tinggi.

“Indikator kepercayaan masyarakat kepada pesantren kita ada dua hal. Yang pertama, semakin banyak masyarakat kaum muslimin yang mewakafkan tanah maupun bangunannya pada pesantren kita. Dan yang kedua, semakin hari kepercayaan masyarakat memasukkan putra-putrinya semakin tinggi hingga kita terpaksa harus banyak menolak santri yang mendaftar,” jelasnya. Mewakili keluarga besar pemberi wakaf, Brigjend. Inf. H. Ahmad Isnanto yang merupakan salah satu putra Hj. Shofiyah dalam amanatnya berpesan pada pengelola pesantren agar bisa menjalankan amanah wakaf dengan sebaik-baiknya, dengan akuntabel dan transparan. “Pesan kami, kembangkan Pondok Pesantren ini secara berkelanjutan dan terus menerus sehingga menjadi pondok pesantren unggulan dan menjadi kebanggaan masyarakat. Diharapkan kedepan semakin bisa dan mampu mengikuti dengan perkembangan IPTEK yang sejalan dengan iman dan takwa sehingga dapat mengikuti perkembangan jaman,” lanjutnya. Sementara itu,Sekretaris Jenderal PDM Sukoharjo H. Djumari, S.Ag, M.Si mewakili Ketua Umum PDM dalam sambutannya mengingatkan pada jamaah mengapa KH. Ahmad Dahlan diangkat sebagai pahlawan nasional sehingga kita bisa meneladaninya. Beliau mengingatkan pula bahwa kemunduran umat Islam saat ini adalah karena semakin menjauh dari ajaran dan akhlak Islam, sehingga kita sebagai warga Muhammadiyah harus  memperbanyak amal dan berjuang untuk tegaknya akhlak dan moral yang Islami.

Sedangkan Wakil Bupati Sukoharjo Drs. H. Haryanto, M.M dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Pesantren Imam Syuhodo yang baru saja meresmikan unit pendidikan baru, yaitu SD. “Semoga SD Muhammadiyah Imam Syuhodo nantinya mampu melahirkan generasi yang berkualitas, mampu melahirkan manusia baru sebagai intelektual yang ulama dan ulama yang intelektual. Manusia yang teguh dalam ilmu dan iman,” harapnya. Setelah beberapa sambutan selesai dan tiba giliran Prof. DR. H. M. Din Syamsuddin, M.A. memberikan tausiyahnya, beliau sempat membuka dengan candaan. “Kalau ditempat lain disebut tabligh akbar karena pembicaranya tokoh nasional, ada lagi di lain tempat karena jamaah yang diundang banyak. Kalau disini, disebut tabligh akbar karena pembicaranya banyak,” katanya yang disambut riuh tawa jamaah yang hadir. Selanjutnya, tokoh nasional dengan nama lengkap M. Sirajuddin Syamsuddin ini juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada keluarga Hj. Shofiyah dan H. Bambang Sadono yang sudah mengamanahkan wakafnya kepada persyarikatan. Beliau juga berpesan kepada para pimpinan persyarikatan dimanapun agar bisa menjaga kepercayaan masyarakat kepada Muhammadiyah tersebut dengan mengelolanya dengan sebaik-baiknya, karena hal tersebut adalah salah satu yang menjadikan Muhammadiyah menjadi besar.

Prestasi Pendidikan Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode ini juga memberikan contoh bahwa banyak siswa sekolah-sekolah yang dikelola Persyarikatan Muhammadiyah semakin hari semakin menunjukkan prestasinya baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. “Muhammadiyah adalah pelopor pendidikan nasional. Maka sekolah Muhammadiyah harus senantiasa tampil dengan ciri khas, kelebihan dan keunikan lembaga Muhammadiyah,” lanjutnya. Beliau juga berpesan secara khusus kepada Ustadz K.H. Yunus Muhammadi yang juga Ketua Umum PP Ittihad Al Ma’ahid Al Muhammadiyah (ITMAM)/Perhimpunan Pesantren Muhammadiyah agar mempertahankan posisi Pesantren Imam Syuhodo yang selama ini dijadikan percontohan oleh pesantren lain maupun oleh pimpinan persyarikatan yang akan mendirikan pesantren diseluruh Indonesia.

Muhammadiyah dan Politik
Pada akhir-akhir ceramah, Prof. DR. H. M. Din Syamsuddin, M.A. mengingatkan bahwa sebentar lagi rakyat Indonesia sebentar lagi akan menghadapi tahun politik pada 2014 nanti. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Muhammadiyah selalu saja seperti gadis cantik yang menjadi incaran para politisi. Maka beliau berpesan kepada para pimpinan persyarikatan agar tidak menjual diri. Din Syamsuddin, mengimbau kepada masyarakat untuk lebih cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Ia bahkan mengizinkan masyarakat untuk tidak menggunakan hak pilihnya jika merasa tidak ada pemimpin yang sesuai dengan hati sanubari. Beliau juga mengatakan selama ini Muhammadiyah memilih jalur perjuangan melalui budaya, dakwah dan pelayanan sosial. Sementara para politikus memilih melakukan perjuangan melalui sistem struktural.

Fenomena yang terjadi dalam politik praktis saat ini, lanjutnya, adalah kekuatan uang. Banyak politikus bermain curang demi mendapatkan kekuasan tersebut. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat saat ini semakin cerdas. “Jangan mau menjadi korban politik. Anda harus benar-benar tahu apa yang diberikan oleh politikus. Gunakan hati sanubari, kalau memang tidak ada yang cocok tidak memilih tidak apa-apa,” jelasnya. Beliau menyebutkan selama ini Persyarikatan Muhammadiyah tidak berrafiliasi dengan partai politik manapun. Jika ada anggota Muhammadiyah yang terlibat di politik kekuasaan, harus membawa nilai-nilai ke-muhammadiyahan.

“Muhammadiyah tidak berpolitik kekuasaan. Muhammadiyah juga bukan organisasi politik dan tidak berafiliasi kepada partai politik manapun secara kelembagaan,” tegasnya. Beliau mengimbau kepada warga Muhammadiyah untuk menerapkan nilai prinsip. Baik perjuangan melalui dakwah ataupun politik melalui jalur struktural sama pentingnya. Beliau juga mengingatkan  pelaku poltik di tingkat struktural agar jangan menyeleweng karena dapat merugikan rakyat. Partisipasi politik diserahkan ke individu masing-masing. Kendati demikian, beliau menekankan kepada jamaah yang hadir dalam tabligh akbar itu untuk bersikap cerdas dalam menyalurkan haknya.

Dengan diresmikannya SD Muhammadiyah Imam Syuhodo, kini Pondok Pesantren Imam Syuhodo telah lengkap memiliki unit pendidikan dasar dan menengah, yaitu Bustanul Athfal (BA), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Takhasus (Pra-SMA), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

M.Nasridini
(Ketua Bid.Kominfo PCPM Blimbing)


sumber: http://www.sangpencerah.com/2013/08/peresmian-sd-muhammadiyah-imam-syuhodo.html