Tes

Jumat, 18 Oktober 2013

1000 Pincuk Nasi Sate untuk Masyarakat Sukoharjo


SUKOHARJO — Raut muka Sumbarwoko, 40, sedikit cerah, Jumat (18/10/2013). Pedagang yang kini harus menerima nasib menempati pasar darurat Ir Soekarno sedikit terhibur dengan kedatangan sekitar 80 siswa jurusan garmen SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo yang pagi itu memenuhi areal depan pasar sederhana.
Kedatangan para siswa memang bukan untuk membeli barang dagangan Sumbarwoko atau pedagang lain. Mereka juga tak datang untuk praktik kerja lapangan.
Para siswa berseragam biru muda itu disambut dengan gembira karena mereka membawa daging kambing yang telah ditusuk.

Selain itu, mereka membawa tungku, arang dan nasi hangat dalam wadah. Mereka siap membakar tusukan daging itu dan membuat sate. Sumbarwoko ikut menanti sate siap saji yang dibakar di sebelah barat pasar darurat.
Kesedihan karena Pasar Ir. Sukarno belum bisa ditempati sedikit berkurang dengan acara yang digelar oleh Lembaga Amil Zakat dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) unit Pemuda Muhammadiyah Sukoharjo bekerja sama dengan SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo tersebut. Penyelenggara acara membagikan 1.000 pincuk nasi plus dua tusuk sate dan tengkleng kepada pedagang dan pengunjung pasar darurat pagi itu.
“Kami mengalami masa-masa sedih karena Pasar Ir. Sukarno belum juga bisa ditempati. Apalagi pasar darurat ini sepi pengunjung. Mudah-mudahan pasar itu bisa segera selesai,” ujar warga RT 001/RW 002, Larangan, Gayam, Sukoharjo tersebut.
Ia berharap acara semacam itu bisa kembali dilakukan bersama para pedagang pasar. Lebih jauh, ia mengharapkan acara serupa atau lain dari itu bisa diselenggarakan saat Pasar Ir. Sukarno beroperasi kelak.
Ketua Lazismu, Eko Pujiatmoko, ketika ditemui Solopos.com di sela-sela acara, mengatakan satu pincuk nasi sate terdiri atas sekepal nasi, dua tusuk sate kambing dan tengkleng. Mereka membagikannya secara gratis kepada para pedagang dan pengunjung pasar darurat Sukoharjo.
“Ini adalah agenda pertama yang kami lakukan. Biasanya kami membagikan daging mentah kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap acara tersebut makin menyemarakkan perayaan Idul Adha yang sudah dilalui Selasa (15/10/2013) lalu. Selain itu, ia berharap siswa belajar komunikasi langsung dengan masyarakat.
Wakasek Humas SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo, Farid Iswanto, mengatakan selain untuk bersosialisasi, ia menginginkan para siswa mengasah pendidikan karakter mereka..
Ketua Pengurus Muhammadiyah Sukoharjo, Guntur Subiyantoro mengatakan, apa yang dilakukan pihak sekolah bersama siswa ini sangat baik, sebab tidak hanya berqurban di sekolah, tapi mereka khususnya para siswa diajarkan untuk mengenalkan praktek lapangan. Tidak hanya itu saja, siswa juga diminta untuk bisa mempraktekan ilmu yang sudah diterima di sekolah.
Disisi lain, Guntur melanjutkan bahwa pada Idul Adha tahun ini Muhammadiyah Sukoharjo berkurban sebanyak 3.000 ekor sapi dan 4.500 ekor sapi. Kurban tersebut merupakan sumbangan dari 25 ribu anggota dan pengurus Muhammadiyah Sukohajo. Daging hasil kurban ini sudah dibagikan kepada warga penerima di 12 kecamatan.
sumber:Solopos,KR